Masjid Agung Sampang

Harta Religi Kabupaten Sampang

agung sampang

Sejak Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura diresmikan pada medio 2009 lalu, kunjungan wisatawan ke pulau penghasil garam tersebut semakin meningkat. Salah satu destinasi wisata di sana adalah Kabupaten Sampang.

Sampang memang menawarkan berbagai kategori destinasi wisata alam, seperti Pantai Camplong, Air Terjun Toroan, Gua Lebar, Gua Kelelawar, serta Hutan Kera Nepa. Di samping itu terdapat banyak situs makam para tokoh besar bagi penyuka napak tilas sejarah dan Masjid Agung Sampang untuk berwisata religi.
Masjid Agung Sampang memang merupakan ikon keagamaan di sana. Tak hanya itu, bangunan megah dengan menara menjulang tinggi menjadikan masjid ini salah satu landmark Kabupaten Sampang.

agung sampang Tidak dapat dimungkiri, kubah bergaris tengah sepuluh meter berbentuk bulat sempurna yang dilapisi warna hijau menjadi pusat perhatian.
Hal ini pun dikarenakan kubah tersebut merupakan satu-satunya di atap masjid, tidak seperti bangunan masjid pada umumnya yang menempatkan kubah pendamping.

Sebenarnya tampilan luar bangunan terlihat cukup sederhana dengan dominasi warna putih dan dinding yang berpola ceruk terbuka. Bagian bawah bangunan juga terlihat lowong tanpa dinding pembatas dan menembus ke ruang dalam masjid. Visual ini dihasilkan oleh penempatan ruang teras yang mengelilingi ruang utama masjid dengan batas dinding dan pintu.

Pintu utama sebagai akses masuk ruang utama ibadah tampil sangat memesona karena terbuat dari kayu jati yang diukir sangat detail dan indah. Materi dan pola yang sama juga diterapkan pada bingkai jendela sebagai dinding pembatas yang mengelilingi ruang utama.

Kesan tradisional yang diciptakan dari pintu dan jendela kayu berukir tersebut terlihat sangat kontras ketika memasuki ruang utama. Konsep ruang tanpa tiang penyangga dan plafon yang menjulang tinggi mengikuti bentuk kubah utama dibiarkan polos sehingga menampilkan konstruksi besi yang terlihat modern. Sebuah perpaduan yang kontras namun sangat apik.

Bagian mihrab pun menciptakan kesan megah dengan penggunaan relief berbentuk tiang dari batu alam dan lukisan kaligrafi. Namun, pemilihan warna krem muda pada bagian dinding depan tersebut menghasilkan sebuah kemegahan yang tampil hangat.

Uniknya, hingga saat ini tidak ada yang bisa memastikan kapan masjid ini didirikan. Namun, pada tahun 1977 sempat ditemukan angka 1821 di salah satu bangunan masjid. Akhirnya disimpulkan bahwa masjid dibangun pada tahun 1821 dengan nama Masjid Jami.

agung sampang agung sampang depan