Masjid Agung An Nuur
Keindahan di Tengah Sejuknya Suasana
Batu, sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, yang terletak di ketinggian 680- 1.200 meter dari permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 15-19°C, merupakan sebuah destinasi wisata. Sejak abad ke-10, wilayah ini sudah menjadi tempat peristirahatan keluarga raja.
Sebagai wilayah yang banyak didatangi pengunjung, baik domestik maupun mancanegara, sarana dan prasarana kota Batu harus memadai, salah satunya adalah rumah ibadah. Tepat di jantung kota terdapat Masjid An-Nuur yang menjadi pusat kegiatan syiar Islam di Batu.
Masjid An-Nuur dibangun pada tahun 1920 di atas tanah wakaf seorang warga. Dalam perkembangannya, masjid direnovasi beberapa kali sesuai kebutuhan. Renovasi terakhir dilakukan pada Maret 2008 dan diresmikan oleh Walikota Batu kala itu, Eddy Rumpoko.
Masjid An-Nuur terlihat agung dengan nuansa warna hijau dan krem di sekujur tubuh bangunan. Kubah pun tampil cukup mencolok dengan warna hijau yang dihiasi aksen kuning. Masjid ini tidak memiliki menara. Bentuk menara justru digunakan di sisi kanan dan kiri gerbang masjid.
Secara keseluruhan masjid tampak indah dengan pola lekukan dan patahan yang terlihat pada beberapa bagian dinding. Lekukan ini adalah aksen hias dan berfungsi sebagai penahan beberapa bagian masjid, seperti tangga.
Melangkah ke dalam, akan tampak pintu dan jendela masjid yang dihiasi ornamen kaligrafi ayat-ayat Al-Quran dan Asma’ul Husna. Di sisi timur masjid terdapat pintu yang mengarah pada beduk berukuran cukup besar. Ruang utama ibadah terdiri dari dua lantai. Lantai kedua dibuat mengelilingi lantai pertama seperti mezzanine.
Bagian dalam masjid tampil cukup temaram pada siang hari karena pencahayaan yang bisa masuk ke dalam masjid hanya berasal dari jendela, pintu utama, dan ornamen kerawang. Suasana temaram berpadu dengan udara dingin kota Batu menjadikan suasana dalam masjid sangat syahdu.
Secara keseluruhan, bagian dalam masjid tampil bersahaja. Plafon yang mengikuti bentuk kubah dengan ornamen garis diagonal saling silang dan lampu hias gantung berukuran tidak terlalu besar namun cukup mewah menambah keindahan ruang dalam.
Berbeda dengan dinding bagian lain yang dicat putih, dinding mihrab tampil elegan dengan lapisan batu alam berwarna hitam. Mimbar dari kayu juga berwarna hitam. Tepat di dinding mihrab terdapat kaca bulat yang memancarkan cahaya alami.
Masjid An-Nuur masih akan direnovasi untuk menambah beberapa bagian dan mempercantik penampilannya. Kelak, di sebelah barat pintu gerbang akan dibangun menara setinggi 99 meter yang mengacu pada model menara Masjid Agung Jawa Tengah.