Masjid Agung Jepara
Manifestasi Keindahan Identitas Daerah
Kabupaten Jepara selain tersohor sebagai tempat kelahiran Pahlawan Nasional Raden Ajeng Kartini, juga masyhur sebagai pusat karya ukiran kayu, terutama kayu jati. Oleh karena itu, wajar jika elemen hias bergaya kayu ukir banyak digunakan di berbagai tempat yang merepresentasikan wilayah tersebut, salah satunya Masjid Agung Jepara.
Saat memasuki area masjid, pengunjung akan disambut sebuah gerbang tembok besar sebagai identitas awal masjid. Dari situ keseluruhan bangunan pun terlihat. Gaya arsitektur rumah ibadah ini mencirikan gaya khas masjid Nusantara dengan atap berbentuk limas susun tiga. Bentuk atap ini adalah hasil renovasi tahun 1686. Sebelum renovasi, atap tersebut bersusun lima. Badan bangunan tampak menyerupai bagian muka rumah Belanda klasik, berbentuk empat persegi panjang di bagian tengah dan sayap di kedua sisinya.
Penggunaan elemen kayu ukir mulai tampak saat memasuki serambi masjid. Bahan kayu berukir digunakan pada plafon, bukaan jendela bagian atas, dan pintu masuk ruang utama.
Memasuki ruang utama, mata pengunjung akan dimanjakan oleh berbagai ukiran kayu jati yang sangat detail. Tiang penyangga bergaris tengah besar dari beton berlapis kayu jati dihiasi dengan detail ukiran di bagian bawah. Plafon masjid yang keseluruhannya terbuat dari kayu diperindah elemen ukiran di bagian tengah. Mihrab masjid menjadi mahakarya ukir dengan menampilkan kaligrafi surat Al-lkhlas, Al-Falaq, An- Naas, Al-Kafiruun, dan ayat Kursi.
Motif ukiran yang digunakan merupakan gabungan beberapa motif. Motif Majapahit terlihat dari paduan bentuk geometris cembung dan cekung, motif Semarangan yang banyak menampilkan motif daun beralur lembut khas Jawa, dan motif Pajajaran dengan pola ukir berbentuk cembung.
Bangunan masjid yang tampak saat ini merupakan hasil tiga kali renovasi. Renovasi dilakukan pada tahun 1686, 1929, dan yang terakhir tahun 1989 dengan memasukkan struktur pembangunan modern.
Selain sebagai tempat ibadah dan pusat syiar Islam, Masjid Agung Jepara juga menjadi destinasi bagi pengunjung domestik dan internasional yang tertarik menikmati dan meneliti keunikan interiornya. Secara tidak langsung, masjid ini telah menjadi ikon Kabupaten Jepara itu sendiri.