Masjid Baitul Ihsan BI
Landmark Kemegahan Kantor Pusat Bank Indonesia
Masjid Baitul Ihsan menampilkan bentuk masjid pada umumnya, dengan kubah dan menara sebagai landmark serta aksen eksterior yang kokoh dan megah. Keberadaan masjid ini di kompleks Gedung Bank Indonesia terlihat menyatu dengan Gedung Bank Indonesia yang juga menampilkan kesan kedigdayaan.
Secara umum, bangunan Baitul Ihsan dirancang dari bentuk dasar sederhana, terdiri dari segi empat sempurna dengan setengah lingkaran ke arah vertikal tepat pada bagian kubah. Masjid dapat dimasuki dari semua arah, kecuali arah kiblat. Akses terbuka tersebut mencerminkan keterbukaan rumah Allah yang dapat dipergunakan seluruh umat.
Ornamen eksterior yang secara dominan berwarna abu-abu dengan material marmer menghasilkan kesan eksklusif. Pada detailnya terdapat aksen garis-garis vertikal sebagai pemaknaan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta, serta garis-garis horizontal yang mencerminkan hubungan sederajat antara sesama manusia.
Yang juga terlihat istimewa adalah pintu masuk. Daun pintu terbuat dari perunggu dihiasi ukiran bermotif tumbuhan. Di bagian kanan atas daun pintu terdapat tulisan “Allah” dan tulisan “Muhammad” di sebelah kiri. Pintu masuk juga dikelilingi dinding kerawang dengan bagian atas berbentuk busur untuk mencerminkan gerbang masuk yang transparan.
Bagian yang terlihat paling dominan dari luar masjid adalah kubah. Permukaan kubah dilapisi keramik dengan ragam hias geometri berwarna biru dan krem, menjadi unsur aksentual yang kental sebagai dominasi visual.
Memasuki bagian dalam masjid, di bagian belakang ruang utama terdapat plaza yang dilingkari oleh selasar dengan akses ke lantai basement tempat terdapat ruang-ruang fungsional dan tempat wudhu.
Ruang ibadah utama terdiri dari dua lantai, yakni lantai dasar sebagai lantai utama masjid untuk ruang shalat seluas 1.087 m2 dan lantai mezzanine seluas 596 m2 yang mengelilingi bagian atas ruang shalat utama.
Aksen lain adalah balok penghubung yang mengikat keempat kolom utama sebagai penopang atap kubah. Balok penghubung ini dihiasi ragam hias islami dengan torehan kaligrafi surat An-Nuur ayat 35 dan Asma’ul Husna di sekeliling kaki kubah.
Atap berbentuk kubah sebagai cerminan bola langit yang merepresentasikan alam semesta ciptaan Allah. Jendela dengan titik-titik cahaya alami dari luar sebagai bentuk analogi “Nur” yang menerangi ruang shalat bermakna bahwa manusia bersujud mencari cahaya hidayah dari Sang Pencipta.
Secara keseluruhan, ruang utama terkesan megah dengan dominasi warna abu-abu dari keramik di bagian lantai dan dinding. Fasilitas pendingin ruang semakin menegaskan kemegahan yang terpadu dengan kenyamanan saat berada di dalam masjid.
Pemilihan nama Baitul Ihsan yang mengandung arti “tempat orang yang percaya bahwa setiap gerak, langkah, dan pikiran dalam kehidupan selalu diawasi oleh Allah Swt.” bukan tanpa alasan. Penamaan tersebut mencakup unsur integritas dari pimpinan dan pegawai Bank Indonesia kepada lembaga dalam melaksanakan tugasnya.