Masjid Sulaimaniyah

Menjadi Panutan

masjid sulaimaniyah

Masjid Raya Sulaimaniyah yang terletak di kawasan Deli Serdan. Sumatra Utara, keadaannya cukup sederhana. Namun, di balik ke- sederhanaannya itu menyimpan sejarah masa lampau. Masjid yang didirikan oleh Sultan Sulaiman Syariful Alamsyah yang lebih dikenal dengan sebutan Sultan Serdang dibangun pada tahun 1322 (1901M).

Dana pembangunan masjid ini ditanggung oleh Sultan Serdang. Bahan bangunan masjid tersebut berasal dari dalam negeri, kecuali marmer yang berasal dari luar negeri. Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 40 x 100 meter persegi, semula dibangun berukuran 20 m x 20 m, tetapi karena daya tampung jamaah terasa makin sesak maka pada tahun 1384 H (1965 M) bangunan masjid ini diperluas menjadi 26 m x 26 m.

Dengan begitu, masjid yang memiliki dua kubah tersebut, mampu menampung sekitar 2000jamaah. Meskipun Sultan Serdang telah wafat, namun hingga sekarang dana pembangunannya masih ditanggulangi keluarga sultan. Sementara, hal-hal yang menyangkutbiaya perawatan diambil dari kas masjid yang berasal dari infak jamaah dan para dermawan.

Aktivitas rutin yang dikibarkan dari masjid ini banyak menyerupai kegiatan yang dilaksanakan oleh masjid lain di wilayah Sumatra Utara.
Hanya saja di Masjid Sulaimaniyah ini lebih ramai dan kemakmuran masjidnya lebih baik dari masjid yang memiliki sejarah lainnya di Sumatra Utara. Apalagi di masjid ini dilengkapi dengan perpustakaan danĀ  madrasah dari tingkat ibtidaiyah sampai aliyah.

JadiĀ  Panutan

Hal-hal yang menarik dicatat selama berdirinya masjid ini ialah pertama untuk azan shalat Jumat maupun azan shalat lima waktu, masjid-masjid di sekitamya menunggu azan dari Masjid Sulaimaniyah. Setelah suara azan mengumandang dari masjid ini baru masjid lainnya mengikutinya.

Kedua, semua keluarga Sultan Serdang, meskipun tempat tinggal- nya jauh, tetapi mereka selalu melakukan shalat Hari Raya (Idul Fitri dan Adha) di masjid ini.