Masjid Al Kautsar Polda Metro Jaya
Panduan Indah Fungsi dan Makna
Keberadaan masjid di suatu lingkungan perkantoran biasanya terbatas pada fungsinya sebagai tempat beribadah. Hanya sedikit perkantoran, khususnya di DKI Jakarta, yang membangun sebuah masjid yang tergolong megah dan indah. Markas Polisi Daerah Metro DKI Jakarta (Polda Metro Jaya) adalah salah satunya.
Di bagian selatan kompleks Polda Metro Jaya, tepatnya di samping Gedung Artha Graha dan di seberang mal mewah Pacific Place yang terletak di area Sudirman Center Business District (SCBD), terdapat masjid yang sangat menonjol secara visualisasi arstistik.
Masjid tersebut bernama Al Kautsar, dibangun dan dikelola oleh Polda Metro Jaya. Nama Al Kautsar ini diambil dari salah satu surat dalam kitab suci Al-Quran, berarti nikmat yang melimpah.
Dirancang dengan nuansa islami yang kental, bangunan yang kokoh dengan kombinasi taman ini terkesan sangat religius, indah, sejuk, dan ramah. Kesan yang sangat tepat mengingat letaknya yang berada di area pusat kesibukan ibukota.
Jika dilihat dari arah Jalan SCBD, akan tampak bangunan masjid dengan tiga tingkatan yang berfungsi sebagai selasar, serambi, dan atap masjid. Ketiga tingkatan tersebut bermakna iman, Islam, dan ihsan.
Kubah utama yang didampingi empat kubah kecil menggunakan material tembaga. Kehadiran empat kubah kecil tersebut merupakan pemaknaan dari empat mazhab dalam Islam, yakni Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Syafi’i, dan Imam Hambali, yang membentuk satu ajaran Islam di Indonesia. Jumlah keseluruhan kubah, yakni lima, melambangkan rukun Islam.
Dua buah menara utama yang diletakkan sebagai pengapit pintu masuk masjid adalah simbolisasi bacaan dua kalimat syahadat. Selain dua menara tersebut, terdapat pula empat menara yang terletak di area wudhu. Total jumlah menara, yakni enam buah, melambangkan rukun iman.
Menara utama tersebut memiliki tinggi 33 meter untuk menggambarkan jumlah hitungan tasbih. Tinggi empat menara lainnya adalah 17 meter, melambangkan jumlah rakaat dalam ibadah shalat lima waktu.
Sebagai penyangga bangunan, terdapat sembilan pilar utama. Angka sembilan tersebut melambangkan tokoh penyebaran Islam di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, yakni Wali Songo.
Selain pilar utama, kubah, dan menara, terdapat pula tiang-tiang berbentuk lancip di sekitar bangunan. Jika seluruh tiang, pilar, kubah, dan menara tersebut dijumlahkan, maka hasilnya adalah 25 yang merupakan simbol 25 rasul yang dipercayai umat Islam.
Pemaknaan seperti ini juga terdapat di bagian dalam masjid yang dihiasi 99 tiang bulat. Ini mengingatkan pada jumlah Asma’ul Husna atau nama-nama Allah Swt.
Pemaknaan-pemaknaan tersebut memperlihatkan maksud detail bangunan Masjid Al Kautsar. Dengan demikian, keindahan yang ditorehkan melalui detail ornamen seperti ukiran khas Jepara di bagian pintu, jendela, dan selasar serta guratan seni kaligrafi khas Islam di beberapa bagian masjid menjadi pesona yang tak hanya kasat mata melainkan juga secara filosofis.