Masjid Namira
Masjid Bersahaja dengan Atmosfer Klasik
Meskipun tidak begitu besar dan megah, Masjid Namira merupakan salah satu yang cukup menarik di kawasan Pekanbaru, Provinsi Riau. Masjid ini pun kerap menjadi objek kunjungan wisatawan.
Masjid Namira dibangun dan dikelola oleh perorangan yang enggan disebut namanya. Menurut Pak Haji, begitu dia akrab disapa, gagasan membangun masjid yang terletak di pekarangan rumahnya tersebut tidak lain sebagai manifestasi kecintaan kepada Allah Swt. serta keinginannya untuk dapat lebih banyak beribadah.
Meski berada di halaman rumah Pak Haji, tetapi Masjid Namira tidak terkesan eksklusif. Masjid yang terletak berseberangan dengan Mal SKA tersebut banyak disambangi jamaah pada setiap waktu shalat.
Masjid yang bernama sama dengan masjid bersejarah di Padang Arafah tersebut terlihat bersahaja namun elegan. Perpaduan warna putih pada tembok Masjid Namira, warna hijau pada kubah masjid, serta motif garis di tiang-tiangnya membuat masjid ini sedap dipandang. Bentuk arsitekturnya yang sederhana terlihat mewah dari bagian depan karena diapit dua bangunan rumah Pak Haji yang bergaya klasik.
Posisi seperti ini mencuatkan kesan tata bangunan klasik seperti halnya bangunan-bangunan klasik di Eropa. Hal itu dipertegas dengan keberadaan gerbang besar berbentuk persegi sebagai pintu masuk area masjid.
Bagian dalam masjid terasa megah dengan penataan plafon yang cukup tinggi dan mengikuti bentuk kubah di bagian tengah ruangan. Kaligrafi ayat- ayat suci Al-Qur’an lengkap dengan artinya menjadi elemen hias di dinding ruangan. Selain itu terdapat pula kaligrafi bertuliskan nama Allah Swt. dan Muhammad Saw. yang diukir langsung di dinding masjid. Sapuan warna putih yang mendominasi ruangan juga semakin mengukuhkan kesan luas, bersih, dan elegan.